Selasa, 30 Desember 2014

Maaf



Hari ini..
Hal yang tak terduga itu menghampiri. Bagiku, seperti tetes embun air terjun yang jatuh sedikit demi sedikit, tapi cukup meyakinkan. Aku lihat matanya yang bening. Senyumnya..entahlah. ada getar tersendiri buatku saat aku menatapnya.
Sejujurnya, aku benci. Aku benci sekali saat bayangnya mulai menghantui sudut nuraniku. Tiap kehidupan, apapun yang ku lakukan saat ini..selalu saja teringat makhluk itu.
Maaf, untuk tidak menjelaskan hal ini padamu. Maaf, karena akulah yang membuat segalanya gantung seperti perangkap mimpi yang di tempatkan pada tempatnya. Maaf, untuk rasa ini yang sangat aku benci dan hati ini yang takut kehilanganmu. Maaf, karena setiap kata yang kau ucap terkadang membuatku ragu dan bingung. Maaf, karena aku tak punya cukup kepekaan dalam menanggapi setiap hal yang kau lakukan. Maaf, untuk kepusinganku memikirkan semua ini. Maaf, untuk diri sendiri yang belum pandai mengontrol diri. Maaf, karena aku mencintaimu dengan seluruh ketidaktahuanmu tentang ini. Maaf, karena kini hatiku sedang bimbang untuk melanjutkan cerita denganmu, atau aku harus sudahi semua sebelum terlalu jauh melangkah. Maaf, karena mimpiku kini sedang bergeser dan terisi olehmu sehingga terkadang aku menyalahkanmu. Maaf, karena semua percakapan kita tadi terngiang di pikiranku sampai sekarang. Maaf, karena aku membuatmu lelah. Maaf, karena aku menyukai senyummu yang bersahaja. Maaf, karena aku yang terlalu egois dan jarang memikirkan perasaanmu. Maaf. Maaf untuk semua ini..