Hari ini..
Hal yang tak
terduga itu menghampiri. Bagiku, seperti tetes embun air terjun yang jatuh
sedikit demi sedikit, tapi cukup meyakinkan. Aku lihat matanya yang bening. Senyumnya..entahlah.
ada getar tersendiri buatku saat aku menatapnya.
Sejujurnya, aku
benci. Aku benci sekali saat bayangnya mulai menghantui sudut nuraniku. Tiap kehidupan,
apapun yang ku lakukan saat ini..selalu saja teringat makhluk itu.
Maaf, untuk tidak
menjelaskan hal ini padamu. Maaf, karena akulah yang membuat segalanya gantung
seperti perangkap mimpi yang di tempatkan pada tempatnya. Maaf, untuk rasa ini
yang sangat aku benci dan hati ini yang takut kehilanganmu. Maaf, karena setiap
kata yang kau ucap terkadang membuatku ragu dan bingung. Maaf, karena aku tak
punya cukup kepekaan dalam menanggapi setiap hal yang kau lakukan. Maaf, untuk
kepusinganku memikirkan semua ini. Maaf, untuk diri sendiri yang belum pandai
mengontrol diri. Maaf, karena aku mencintaimu dengan seluruh ketidaktahuanmu
tentang ini. Maaf, karena kini hatiku sedang bimbang untuk melanjutkan cerita
denganmu, atau aku harus sudahi semua sebelum terlalu jauh melangkah. Maaf,
karena mimpiku kini sedang bergeser dan terisi olehmu sehingga terkadang aku
menyalahkanmu. Maaf, karena semua percakapan kita tadi terngiang di pikiranku
sampai sekarang. Maaf, karena aku membuatmu lelah. Maaf, karena aku menyukai
senyummu yang bersahaja. Maaf, karena aku yang terlalu egois dan jarang
memikirkan perasaanmu. Maaf. Maaf untuk semua ini..