Mungkin
saat ini aku sedang terkena syndrome kemalasan menulis yang berkepanjangan. Yang
awalnya niat buat bikin novel paa liburan semester 1 kemarin aja GATOT alias
GAGAL TOTAL. Ahh..azzamku memang jarang sekali terlihat berjalan dengan lancer tanpa
hambatan! Seringkali hanya semangat di awal. Yaa sudahlah.
Hari ini.
Aku akan bercerita tentang hari ini bahwa hari ini memang campur aduk. Dari mulai
sedih, bahagia, galau, sampe bingung tujuh keliling sudah aku alami dalam waktu
singkat yang bernama “hari ini”.
Di mulai
dengan rutinitas pagi untuk siap-siap bikin sesuatu dan berakhir terlalu cepat
datang ke kampus. Disitu hanya ada aku dan Meli di kelas. Mungkin di hari ini
juga aku mendapat gelar sebagai anak terajin di kelas setelah Meli dan di susul
dengan mahasiswa/i lainnya. Iya. Kami termotivasi untuk datang ke kelas lebih
pagi dari biasanya karena di matkul pertama akan ada dosen dengan kedisiplinan
tingkat tinggi. Karena sampai dikelas itu sekitar jam 7:05, maka aku memutuskan
untuk mampir ke masjid dahulu daaaann ternyata jam 7:30 juga Gin-chan udah
ngeWA terus ke aku buat ngasih tau kalau dosen udah dateng, Cuma akunya aja
yang gak sadar dan lanjut terus jalan lurus sampe kelas. Pas sampe kelas kaget,
kok dosennya beda?! Ternyata ini lho dosen asalnya yang memang benar-benar ahli
bermusik(karena ini matkul Pendidikan Seni Musik), bukan seperti dosen
pengganti yang minggu lalu, kalau beliau itu ahli dalam seni tari, bukan seni musik
-_-
Oke. Aku
ngerasa pusing kalo harus nyeritain secara rinci tentang kegiatan hari ini. Aku
akan memulainya dengan penjabaran dari rasa-rasa di hari ini:
Sedih(karena kepala aku sedikit pusing dihari ini)
Galau(bingung waktu mau ikut kumpulan ato ngga. Karena alesan
yang sebenernya cuma karena gak tau jalan buat sampe ke sekre dan akhirnya aku
bener-bener gak bisa ikut kumpulan(lagi) untuk kesekiankalinya karena ada
berita harus ketemu sama si teteh koperasi)
Bahagia(bahagiaku yang pertama ialah saat melihat senyum ibu
mengembang untuk melepasku pergi dari rumah dan berangkat ke kampus, dan yang
kedua karena “ngeledek” Gin-chan bareng Ni-chan kalo Gin-chan di sukain sama
dosen seni musik.hoho itu hal yang paling lucu dihari ini yang bisa pusing aku hilang
seketika)
Ahh akhirnya, sudah! Itu cukup!
Mumpung aku lagi mood ngetik dan punya sedikit waktu longgar
karena besok kuliah masuknya sekitar jam 9.30(itu juga kalo dosennya gak ngaret,
biasa..dosen tuir) -_-
Aku aka bercerita tentang kakak tingkat yang lagi berusaha
pedekate sama aku. Yaa..bisa dibilang dia itu mirip si dia(nah lho, jadi
bingung). Maksudnya, si F itu mirip R yang aku suka. Dari mulai sifat, sikap
sampe goldarnya aja sama-sama O. Lahir mereka aja Cuma beda dua hari. Gimana gak
keren coba?! Karna baru kali ini aku menemukan sesosok makhluk asing yang
serupa dengannya.
Kalau berbicara tentang F. F juga gak kalah pinternya kok,
sama R. F juga well in public speaking, supel, lucu, gak garing. Yaa kurang
lebih kayak R. maka dari itu aku sering menyebut mereka dengan sebutan “kembaran”.
Secara fisik mereka berbeda. Dari mulai rambut pun sudah berbeda sekali dengan
rambut R yang galling. Tapi mungkin kalau tinggi, mereka sama kalik ya..sekitar
170cm keatas. Unfortunately, aku lebih dulu kenal R daripada F yang baru-baru
ini aku tau orangnya. Sebenarnya aku juga nggak nyalahin waktu yang
mempertemukan aku dan F dengan telat. But, ini Cuma masalahin perasaan dia aja
yang “kenapa harus dateng di saat-saat kayak gini?!”. Well, F gak pernah bilang
“aku suka kamu, ghiffa”. Tapi dari tindak-tanduknya yang seperti ayam jago
berusaha melindungi betina sihh..lama-lama aku peka juga. Walaupun aku dapat
predikat jadi “makhluk ter-nggakpekaan banget” dari Gin-chan sama Ni-chan, tapi
tetep aja ujungnya aku bisa sadar juga. Meskipun itu harus memakan waktu yang
tidak sedikit:’D
Belum lama
kemarin, F ngajak aku main untuk kesekiankalinya. Dan pas aku bilang “iya”,
eeehh malah gak jadi. Yaudah, kebetulan kalo begitu.
Dan udah
sejak tiga hari terakhir juga dia gak kontak aku, sampe ketemu di kampus juga,
di mlengos gitu aja. Entah karena aku
telat liat ato karena SMS terakhir aku yang bilang kalo aku gakan ngontak dia
lagi. Arghh..bener-bener bingung sama kelakuan makhluk alien saat ini! Mungkin saat
nikah nanti adalah waktu-waktu terbebas dari memikirkan soal “cinta yang lain”
yang muncul tak terduga dan bukan dari hati aku sama sekali. Iya, maksudnya aku
cukup mencintai suamiku karena Allah. Gak lebih gak kurang:’D
Hmmm…
By the
way, soal nikah. F juga sukak bilang “kamu nikah sama aku”. Kenapa harus
ikut-ikutan kayak R lagi?! Kalian tu bener-bener mirip banget. Kayak pinang
dibelah dua. Tapi yaaa…entah kapan aku nikah. Kuliah aja baru semester 2:’D
Tapi ibu
bilang kalo ada yang ngelamar di tingkat 3 nanti dan aku juga mau sama orang
itu, hmm…aku bakal dapet restu:D
Aku berharap
bisa nikah sama Ramdani. Ooohh…Ramdani. I’m falling in love with you.
__You’ll never know about this__