Ku tinggalkan separuh hati saat Allah membimbingku untuk
menuju-Nya.
Ku titipkan sekeping hati kepada-Nya.
Aku tau, Dialah sebaik-baik tempat untuk menitipkan
segalanya.
Meski aku harus menangis beribukali dan merasa bahwa aku
takkan bisa hidup tanpanya, itu MUNA!
Yang aku butuhkan dalam hidup hanya Dia dan kedua orang
tuaku sebelum ada seorang lelaki yang berani menghampiri rumah kami untuk
meminangku dan mengganti posisi kedua orang tuaku.
Aku memang belum baik dalam segala hal.
Aku seperti seorang anak yang durhaka telah menabung begitu
banyak dosa untuk kedua orang tuaku dengan menjalani hal seperti pacaran ini.
Pintar sekali aku,
Yang belum tentu bisa membawa kedua orang tuaku ke syurga
atau bahkan memberikan jubbah juga mahkota syurga kepada mereka tetapi aku
mengisi ruang dosa untuk mereka?
Ha!
Akulah anak tak tahu diri itu!
Rabbi..
Seandainya Engkau tak beri aku kesempatan juga rahmat dan
hidayah-Mu, mana mungkin aku bisa sekuat ini?
Mana mungkin aku bisa sepasrah ini?
Mana mungkin aku bisa seikhlas ini?
Rabbi..
Bantu hamba-Mu yang lemah ini untuk belajar mengikhlaskan
segalanya.
Bantu hamba-Mu ini untuk bersabar dalam penantian.
Engkaulah dzat yang Maha Membolak-balikkan hati hambanya,
aku hanya memohon keistiqomahan jiwa yang bertengger dalam asa dan ketegasan.
Maha Suci Engkau, Rabbi..
Jika memang dialah yang tertulis di lauh mah’fudz sebagai
jodohku, maka dekatkanlah.
Jika bukan, mungkin ini memang yang terbaik dari
pilihan-pilihan yang terbaik dari-Mu.
Aku hanya ingin menanti dalam taat, yang diliputi keridhaan
dan berkah yang melimpah dari kedua orang tuaku juga Engkau
Hari ini ku putuskan untuk menjaga jarakku dengannya meski
hanya sekadar membalas SMS darinya.
Allahu Rabbi..
Kuatkan. Kuatkan….
ChocoCandygirl running to Hijrah (Ahad, 3 April, 2016) >
gamparan terbaik untukku. Bersabarlah! Allah always be with you